Ciamis – Selama ini, Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir, dikenal sebagai salah satu universitas Islam tertua dan ternama di dunia. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa Al-Azhar juga memiliki jenjang pendidikan menengah formal bagi pelajar internasional melalui program Ma’had Bu’uts Al-Islamiyyah Lil I’dadiy wa Tsanawiy. Program ini dirancang untuk mempersiapkan para pelajar dari berbagai negara sebelum melanjutkan pendidikan mereka di Universitas Al-Azhar.
Ma’had Al-Azhar adalah lembaga pendidikan menengah yang terdiri dari dua jenjang: I’dadiyah (SMP) selama tiga tahun dan Tsanawiyah (SMA) selama tiga tahun. Program ini berdurasi total enam tahun, dan lulusannya langsung dapat melanjutkan kuliah di Universitas Al-Azhar tanpa harus mengikuti ujian seleksi, bebas biaya kuliah, serta tidak perlu mengikuti kelas bahasa Arab tambahan.
Tiga Alasan Memilih Ma’had Al-Azhar
1. Langsung Lanjut Kuliah Tanpa Tes
Salah satu keistimewaan utama dari program Ma’had Al-Azhar adalah bahwa lulusannya secara otomatis diterima di Universitas Al-Azhar. Hal ini dikarenakan Ma’had Al-Azhar sudah terintegrasi dalam sistem pendidikan resmi Al-Azhar, yang memberikan jaminan kelancaran transisi pendidikan dari jenjang menengah ke perguruan tinggi tanpa perlu ujian seleksi.
2. Lingkungan Internasional
Ma’had Al-Azhar memiliki keunikan dengan keberagaman peserta didik dari berbagai negara. Mempelajari ilmu bersama pelajar internasional tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga mengajarkan nilai toleransi dan pengembangan jiwa kepemimpinan. Lingkungan internasional ini sangat menguntungkan dalam membentuk pola pikir global dan meningkatkan kualitas diri.
3. Ilmu Agama yang Mendalam
Di Ma’had Al-Azhar, pelajar dibimbing langsung oleh masyayikh (ulama) Al-Azhar yang telah berpengalaman di berbagai disiplin ilmu Islam seperti tafsir, hadis, fiqih, nahwu, dan lainnya. Pendidikan agama yang mendalam ini menjadi fondasi kuat bagi para pelajar untuk mengembangkan pemahaman agama secara komprehensif dan otentik.
Karantina Intensif di Pondok Pesantren Shibghatul Azhar
Sebelum diberangkatkan ke Mesir untuk mengikuti program Ma’had Al-Azhar, para calon pelajar Indonesia menjalani program karantina intensif di Pondok Pesantren Shibghatul Azhar Asy-Syarif, Ciamis, Jawa Barat. Program karantina ini tidak hanya bertujuan untuk memantapkan kemampuan bahasa Arab mereka, tetapi juga untuk mempersiapkan mental dan karakter para pelajar agar lebih siap menghadapi tantangan akademik dan sosial di Mesir.
Karena seluruh kegiatan belajar-mengajar di Ma’had Al-Azhar menggunakan bahasa Arab, kemampuan bahasa ini menjadi kunci utama dalam kesuksesan studi mereka. Selain pengajaran bahasa Arab, program karantina juga mengedepankan pembinaan karakter, adab, dan etika yang penting dalam tradisi pendidikan Islam. Para pelajar diajarkan untuk bersikap rendah hati, menghormati guru, dan menjaga etika dalam menuntut ilmu.
Kisah M. Al Fahry: Mengikuti Program Ma’had Al-Azhar
M. Al Fahry, salah seorang peserta asal Palembang, Sumatera Selatan, berbagi pengalamannya mengikuti program Ma’had Al-Azhar. Ia mengungkapkan alasan mengapa ia ingin melanjutkan pendidikan di Al-Azhar:
“Saya ingin ke Al-Azhar agar bisa membanggakan keluarga, menjadi orang yang berguna di masyarakat, dan menuntut ilmu di luar negeri. Sangat seru mengikuti karantina di Afwaja Center, karena bertemu teman-teman dari berbagai daerah. Gurunya juga menyenangkan,” ujarnya.
Bagi Al Fahry dan banyak pelajar lainnya, Ma’had Al-Azhar bukan hanya sebuah jalur pendidikan, tetapi juga merupakan kesempatan untuk mengembangkan diri dalam berbagai aspek, baik secara akademis, sosial, maupun spiritual.
Program Ma’had Al-Azhar adalah kesempatan emas bagi para pelajar internasional yang ingin melanjutkan pendidikan di Universitas Al-Azhar. Dengan keunggulan akses langsung ke perguruan tinggi tanpa ujian seleksi, pembekalan bahasa Arab, serta pengajaran ilmu agama yang mendalam, Ma’had Al-Azhar memberikan landasan yang kokoh untuk meraih kesuksesan di masa depan. Program karantina intensif yang diadakan di Pondok Pesantren Shibghatul Azhar juga memastikan bahwa para peserta siap secara akademis dan karakter untuk menuntut ilmu di Mesir.