Jakarta – Di kota Batu yang sejuk dan damai, lahirlah seorang anak perempuan bernama Serly Aprilia Sabillillah pada 12 April 2005. Ia berasal dari Malang, namun semangatnya menuntut ilmu telah membawanya jauh melampaui batas geografis. Sejak kecil, Serly dikenal sebagai pribadi yang tekun, disiplin, dan memiliki semangat belajar yang tinggi.
Lulusan Pondok Modern Gontor
Serly menempuh pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1, sebuah lembaga pendidikan Islam yang terkenal dengan sistem pendidikan terpadu. Di sana, ia tidak hanya belajar ilmu agama dan umum, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi, olahraga, dan kepemimpinan. “Saya belajar banyak tentang kedisiplinan, tanggung jawab, dan pentingnya menjadi pribadi yang bermanfaat,” ujar Serly
Hobi Olahraga hingga cita-cita jadi Dosen
Di sela-sela kesibukannya sebagai santri, Serly tetap menjaga keseimbangan hidup melalui hobinya. Ia gemar olahraga, karena menurutnya, “Olahraga membuat tubuh saya sehat dan pikiran saya lebih segar.” Ia juga menyukai fotografi dan editing, sebagai bentuk ekspresi seni dan kecintaan terhadap keindahan alam. “Saya suka memfoto pemandangan dan mengeditnya, rasanya seperti menangkap keindahan ciptaan Allah,” tuturnya. Tak ketinggalan, travelling menjadi cara Serly untuk menyegarkan pikiran dan memperluas wawasan budaya serta spiritual.
Serly memiliki cita-cita mulia: menjadi seorang dosen. Baginya, dunia pendidikan adalah ladang amal yang tak pernah kering. “Saya suka dunia pendidikan, dan saya ingin ilmu saya bermanfaat bagi semua orang yang saya ajarkan,” katanya penuh semangat.
Jurusan Lughah Bahasa di Kampus Impiannya
Untuk mewujudkan cita-citanya, Serly berencana mengambil jurusan Lughoh Arabiyah. Ia ingin memperdalam bahasa Arab agar mampu memahami literatur klasik Islam secara langsung. “Saya ingin meningkatkan bahasa Arab saya agar bisa lebih dalam memahami ilmu-ilmu Islam,” jelasnya.
Universitas Al-Azhar di Mesir adalah impian Serly sejak lama. Ia memandang Al-Azhar sebagai pusat ilmu dan warisan keislaman yang telah melahirkan banyak ulama besar. “Itu adalah impian saya sejak lama. Al-Azhar adalah tempat ilmu dan universitas Islam tertua yang melahirkan banyak ulama besar,” ungkap Serly dengan mata berbinar.
Rencana Kuliah, Sosok Inspiratif dan masa depan
Setibanya di Mesir, Serly bertekad untuk fokus pada kewajibannya sebagai penuntut ilmu. Ia ingin menjadi seorang hafidzah, menghafal Al-Qur’an sebagai bekal spiritual dan intelektual. “Aku akan fokus kepada kewajiban ku yaitu menuntut ilmu dan menjadi hafidzah. Aku juga ingin membimbing santri-santri Afwaja yang menjadi tanggung jawabku,” katanya.
Dalam hidupnya, Serly menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan utama. “Beliau adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam Islam. Banyak perjuangan yang bisa kita ambil dari Rasulullah SAW,” ujarnya. Selain itu, kedua orang tuanya adalah sumber kekuatan dan motivasi. “Mereka yang membesarkan saya dan menjadi alasan saya harus sukses,” tambahnya.
Setelah lulus dari Al-Azhar, Serly ingin berkarier sebagai guru dan pengusaha. “Saya ingin ilmu saya bermanfaat dan juga ingin mencari ilmu dari dunia bisnis,” katanya. Kombinasi antara pendidikan dan kewirausahaan menunjukkan bahwa Serly memiliki visi yang luas dan berimbang.
Prestasi yang pernah Serly Raih
Serly telah menorehkan berbagai prestasi yang membanggakan:
- Guru Pengabdian di Pondok Pesantren Darussalam Jombang (2024–2025)
- Nilai Terbaik Fathul Kutub Turats (2023)
- Juara 1 KMI Prima (2022)
- Aktif dalam organisasi pelajar dan kepramukaan
- Peserta berbagai pelatihan kepemimpinan, teknologi, dan kompetisi ilmiah
Prestasi ini bukan hanya angka dan piagam, tetapi bukti nyata dari kerja keras, disiplin, dan semangat belajar yang tinggi.