Ciamis – Dalam rangka pembekalan bagi mahasiswa yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM), Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Sirnarasa menghadirkan Pimpinan Afwaja Center, Ustadz Yumna Ilahy, Lc sebagai narasumber utama. Bertempat di aula kampus STID Sirnarasa, kegiatan ini berlangsung hangat dan sarat makna dengan antusiasme tinggi dari seluruh peserta.
Sambutan Baik Civitas Akemika
Salah satu dosen STID Sirnarasa, Bapak Ucu Arif Hakim, mengapresiasi kegiatan ini.
“Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar. Antusiasme seluruh audiens menjadikan acara lebih hangat dan penuh semangat. Materi yang disampaikan sangat relevan dengan kebutuhan zaman dan mampu menggugah semangat peserta,” ungkapnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi bekal awal bagi mahasiswa STID Sirnarasa untuk membawa semangat perubahan positif ke masyarakat selama pelaksanaan KKM, terutama dalam menyebarkan semangat literasi digital dan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pemanfaatan teknologi secara produktif dan bertanggung jawab.
Narasumber Beri Edukasi Digital pada Mahasiswa
Ustadz Yumna Ilahy menyampaikan materi bertajuk “Perkembangan Masyarakat Ciamis di Era Digital”. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya literasi digital bagi masyarakat, terutama generasi muda yang akan terjun langsung ke masyarakat melalui program KKM.
“Digitalisasi tak bisa ditolak. Di Ciamis, perubahan ini sudah mulai terasa. Kita tak hanya dituntut untuk menerima, tapi juga harus melakukan filterisasi. Tidak semua hal di dunia digital itu baik atau buruk, tergantung bagaimana kita menggunakannya,” tegas Ustadz Yumna.
Beliau mengungkapkan bahwa digitalisasi membawa dua sisi: tantangan dan peluang. Tantangan utama di Kabupaten Ciamis adalah belum meratanya akses internet dan kurangnya pelatihan teknologi. Di kota, akses internet mungkin cepat dan stabil, namun di pelosok masih banyak keterbatasan. Selain itu, edukasi teknologi belum menyentuh semua kalangan, hanya terbatas pada pelajar, mahasiswa, dan mereka yang berada di industri teknologi.
Namun, di balik tantangan tersebut, Ustadz Yumna melihat peluang besar. Internet bisa menjadi alat produktivitas, dan digitalisasi dapat membawa produk lokal menembus pasar global. Teknologi telah menghubungkan masyarakat dari berbagai penjuru dunia.
Sebagai bentuk adaptasi terhadap era digital, beliau mendorong mahasiswa dan masyarakat untuk:
- Melek literasi digital – Membaca dan memahami isu-isu digital secara mendalam.
- Gunakan teknologi untuk produktivitas – Manfaatkan platform digital lebih dari sekadar hiburan.
- Bangun jejak digital yang positif – Ciptakan konten yang bermanfaat dan mendidik.
Lebih jauh, Ustadz Yumna mendorong pola aksi nyata masyarakat daerah, seperti:
- Digitalisasi ekonomi rakyat – Jual produk lokal melalui TikTok Shop, Instagram, atau marketplace.
- Dakwah digital – Membuat konten YouTube atau podcast dakwah.
- Pendidikan digital – Mengembangkan kanal edukasi berbasis video, artikel, dan podcast.
- Layanan digital pemerintah – Optimalisasi website desa atau layanan publik berbasis online.
Diakhir beliau menekankan kembali tentang pentingnya digitalisasi. Bahwa Digitalisasi bukan hanya tempat hiburan, tapi ladang ilmu dan peluang bagi yang mau berjuang dan membangun produktivitas.