Jakarta – Dunia Islam kembali berduka. Salah satu ulama besar dan tokoh penting dalam keilmuan Islam, Syekh Dr. Ahmed Omar Hashem, berpulang ke rahmatullah pada Selasa dini hari, 7 Oktober 2025, setelah sempat mendapat perawatan di sebuah rumah sakit di Kairo. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.
Berita duka ini menyelimuti keluarga besar Al-Azhar dan umat Islam di seluruh dunia. Jenazah beliau dishalatkan setelah salat Zuhur di Masjid Al-Azhar, Kairo, dan kemudian dimakamkan di Makam Keluarga Hashimiya, Desa Bani Amer, Pusat Zagazig, Kegubernuran Sharqiya. Takziyah akan diselenggarakan hari ini di Lapangan Hashimiya di desa kelahiran beliau, dan pada hari Kamis di Kairo.
Ulama Besar dan Penjaga Warisan Hadits
Dr. Ahmed Omar Hashem dikenal sebagai salah satu ulama hadits paling terkemuka di zaman ini. Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Ahmed El Tayeb, menyampaikan belasungkawa mendalam dan menyebut almarhum sebagai seorang ulama Azhari otentik, yang diberkahi dengan kefasihan lisan, ketulusan dalam berdakwah, dan dedikasi luar biasa dalam menyebarkan ilmu agama.
“Khutbah-khutbahnya, buku-bukunya, serta kuliah-kuliahnya akan tetap menjadi sumber segar bagi para pelajar dan peneliti ilmu agama,” ucap Syekh Ahmed El Tayeb.
Beliau tidak hanya dikenal sebagai ulama, tetapi juga sebagai seorang penceramah ulung, penyair, sastrawan, serta pendakwah yang menggetarkan hati pendengarnya.
Riwayat Hidup Singkat
Dr. Ahmed Omar Hashem lahir pada 6 Februari 1941 di Desa Bani Amer, Provinsi Sharqiya, Mesir. Ia berasal dari keluarga terhormat Bani Hasyim, keturunan Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib, yang menjadikannya bagian dari Ahlul Bayt, keluarga Nabi Muhammad SAW.
Perjalanan keilmuannya dimulai di Fakultas Ushuluddin, Universitas Al-Azhar, tempat ia meraih gelar sarjana pada 1961. Ia melanjutkan pendidikan hingga meraih gelar doktor di bidang ilmu hadits pada 1973. Pada 1983, ia diangkat sebagai profesor, dan karir akademiknya terus menanjak.
Karir Akademik dan Kepemimpinan
Dr. Ahmed Omar Hashem pernah menjabat berbagai posisi penting, antara lain:
- Dekan Fakultas Ushuluddin Al-Azhar cabang Zagazig (1987)
- Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan (1989)
- Wakil Direktur Pascasarjana Al-Azhar (1993)
- Rektor Universitas Al-Azhar Kairo(1995)
Beliau juga merupakan anggota Dewan Ulama Senior Al-Azhar, dan dikenal sebagai singa podium karena khutbah-khutbahnya yang menggugah, penuh hafalan syair dan prosa, serta diiringi air mata cinta kepada Rasulullah SAW dan Ahlul Bayt.
Guru-Guru dan Pengaruh
Dalam perjalanannya, beliau berguru kepada tokoh-tokoh besar seperti:
- Dr. Husaini Hasyim (Wakil Syekh Azhar)
- Syekh Abdul Halim Mahmud (mantan Syekh Azhar)
- Musnid al-Dunya Syekh Yasin Fadani
Kedalaman ilmu, adab, dan akhlak beliau menjadi warisan yang diteladani banyak murid dan generasi penerus.
Karya-Karya Ilmiah
Dr. Ahmed Omar Hashem dikenal sebagai penulis produktif. Karya-karyanya mencapai lebih dari 70 judul buku, di antaranya:
- Al-Islam wa Bina’ Syakhsiyah
- Min Hadyi al-Sunnah al-Nabawiyah
- Al-Syafa’ah fi Dhaui al-Kitab wa al-Sunnah wa al-Raddu Ala Munkariha
- Al-Tadhamun fi Mujahati al-Tahaddiyat
- Al-Islam wa al-Syabab
- Faidhul Bari fi Syarh al-Bukhari – salah satu karya monumentalnya dalam syarah Shahih Bukhari.
Tak hanya dalam karya tulis, beliau juga menggubah kasidah Burdah sepanjang 90 bait, dengan irama dan gaya yang sama dengan karya agung Imam Al-Bushiri.
Kepergian Dr. Ahmed Omar Hashem adalah kehilangan besar bagi umat Islam. Namun, warisan ilmu, keteladanan, dan kecintaannya terhadap Nabi Muhammad SAW akan terus hidup di hati para pencinta ilmu.
“Semoga Allah SWT menjadikan usahanya dalam menyebarkan ilmu sebagai syafaat baginya, dan memberikan kesabaran dan ketabahan kepada keluarga dan kerabatnya.” – Syekh Ahmed El Tayeb
Selamat jalan, Syekhuna. Cahaya ilmumu akan terus menjadi lentera dalam kegelapan zaman.