Dari Ciamis Menuju Kairo: Afwaja Center Gelar Tes Bahasa Arab untuk Calon Mahasiswa Al-Azhar, Dihadiri Pemerintah, Tokoh Pesantren, PCNU,Syekh Mesir dan Alumni Azhar Jawa barat

Foto; Logo resmi kabupaten Ciamis. Sumber; Setda Ciamis
Foto; Logo resmi kabupaten Ciamis. Sumber; Setda Ciamis

Ciamis, Jawa Barat — Sebuah momen bersejarah kembali terukir di Bumi Tatar Galuh. Ratusan santri dari berbagai pondok pesantren di Ciamis dan sekitarnya antusias mengikuti Tes Kualifikasi Bahasa Arab yang diselenggarakan oleh Afwaja Center bekerja sama dengan Markaz Tathwir. Acara ini merupakan langkah awal bagi para calon mahasiswa baru yang ingin melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, salah satu institusi Islam tertua dan paling bergengsi di dunia.

Acara ini mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak. Pemerintah Kabupaten Ciamis, tokoh-tokoh ormas Islam, serta para pimpinan pondok pesantren hadir dan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan yang dinilai strategis dalam kaderisasi ulama masa depan.

Hadir dan memberikan sambutan, perwakilan dari Kementerian Agama Kabupaten Ciamis menyampaikan dukungan penuh atas pelaksanaan kegiatan ini.

“Kemenag Ciamis sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk nyata penguatan pendidikan Islam. Belajar ke Al-Azhar adalah bagian dari warisan keilmuan yang harus terus dijaga dan diperluas. Kami siap memfasilitasi dan mendampingi para calon mahasiswa agar dapat berproses dengan baik hingga ke Mesir,” tutur pejabat Kemenag.

Dukungan yang sama juga datang dari para pimpinan pondok pesantren besar di Ciamis. Dr. KH Fadli Yani Nursyamsi MBA Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Ciamis, mengatakan: menyampaikan bahwa belajar di Al-Azhar bukan sekadar menuntut ilmu, tapi membentuk karakter keulamaan yang moderat dan rahmatan lil ‘alamin.

“Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini. Santri yang belajar di Al-Azhar akan pulang membawa ilmu, akhlak, dan semangat dakwah yang luas. Mereka tidak hanya akan menjadi ustaz, tapi pemimpin umat di masa depan,” tegas beliau.

Senada dengan itu, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hasan Ciamis, yang diwakili oleh Dr. KH. Irfan Soleh, S.Th.I., MBA menyampaikan pentingnya mempersiapkan generasi yang siap bersaing di dunia global namun tetap berakar kuat pada nilai-nilai pesantren.

“Saya sudah datang ke Mesir dan melihat langsung Afwaja Center di Mesir, asramanya bagus seperti hotel, kegiatan dan kurikulum pondoknya tertata rapih, dimana disana para Masyayikh Azhar datang ke asrama dan mengajar para santri, begitupun disana ada orang tua yang “Sila” mengayomi para santrinya KH.Drs Suyono,Msi. Sangat recommended Afwaja Center ini, kami sebagai warga Ciamis bangga, warga Ciamis menjadi salah satu pelopor berdirinya pondok pesantren di Mesir, dengan bimbingan Ust Yumna Ilahy Lc. insyaallah pelajar, santri-santri Ciamis banyak yang akan dapat melanjutkan studinya di timur tengah terlebih Al Azhar Kairo Mesir.

Sementara itu, Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Jawa Barat 2020–2024, Ust. Yanyan Sofyan, Lc.MA., menekankan pentingnya kontinuitas kaderisasi ulama dari Indonesia, khususnya dari wilayah pesantren seperti Ciamis.

“Mesir, khususnya Al-Azhar, telah mencetak ribuan tokoh dunia. Santri Indonesia punya potensi besar, tinggal bagaimana kita membuka akses dan menyiapkan mereka secara matang. Tes ini adalah bagian dari ikhtiar itu. Kami dari Alumni Al Azhar Jawa barat sangat mendukung langkah-langkah nyata seperti ini,” jelasnya.

Tak ketinggalan, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ciamis juga turut memberikan dukungan moral dan spiritual terhadap kegiatan ini. Dalam sambutannya, perwakilan PCNU Ciamis menyampaikan:

“PCNU Ciamis menyambut baik inisiatif ini sebagai bagian dari perjuangan dakwah intelektual. Belajar ke Al-Azhar adalah salah satu tradisi keilmuan pesantren yang telah berlangsung sejak lama. Kami berharap lebih banyak santri Ciamis menjadi bagian dari mata rantai keilmuan dunia Islam,” ujar perwakilan PCINU.

Acara ini juga menjadi bukti kolaborasi yang kuat antara Afwaja Center dan Markaz Tathwir, serta dukungan dari berbagai elemen—baik pemerintah maupun masyarakat pesantren. Tes kualifikasi ini tidak hanya menguji kemampuan bahasa Arab, tapi juga kesiapan mental dan spiritual untuk hidup dan belajar di lingkungan internasional yang penuh tantangan.

Dengan antusiasme peserta, dukungan dari pemerintah dan tokoh-tokoh pesantren, serta arahan dari para alumni Al-Azhar, Ciamis kini tampil sebagai salah satu titik awal gerakan pendidikan Islam global. Dari pesantren ke peradaban, dari Ciamis menuju Kairo—langkah kecil yang membawa visi besar untuk umat dan bangsa.

Artikel Serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *