Catatan Karantina Ma’had : Cerita, Harapan, dan Semangat Menuju Al-Azhar

Ciamis – Puluhan calon pelajar Ma’had Al-Azhar Mesir saat ini tengah mengikuti program karantina intensif di Pondok Pesantren Shibghatul Azhar Asy-Syarif, Ciamis, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan menyeluruh sebelum para peserta diberangkatkan ke Mesir untuk menuntut ilmu di salah satu institusi Islam tertua dan paling prestisius di dunia.

Pembekalan Bahasa dan Karakter

Program karantina ini bertujuan utama untuk memantapkan kemampuan bahasa Arab para peserta. Mengingat seluruh kegiatan belajar-mengajar di Ma’had Al-Azhar berlangsung dalam bahasa Arab dan langsung dibimbing oleh para masyayikh (ulama) asal Mesir, kemampuan bahasa menjadi modal krusial untuk keberhasilan studi mereka.

Namun, aspek bahasa bukan satu-satunya fokus. Para peserta juga dibina dari segi karakter, adab, dan etika. Pembimbingan dilakukan agar mereka memiliki sikap rendah hati, hormat terhadap guru dan ilmu, serta tekun dalam menuntut ilmu. Semua nilai ini merupakan warisan penting dari tradisi pendidikan Islam klasik yang menjadi landasan kuat di Al-Azhar.

Selain itu, para peserta juga diperkenalkan dengan Afwaja Center, lembaga pendamping yang menjadi jembatan administratif dan edukatif antara para pelajar Indonesia dan lembaga pendidikan di Mesir.

Suasana Karantina yang Intensif dan Penuh Semangat

Karantina berlangsung padat, dimulai sejak pagi hingga malam hari. Aktivitas sehari-hari para peserta mencakup: Pelatihan intensif bahasa Arab, Penguatan hafalan, Kajian kitab-kitab dasar dan Pembinaan akhlak dan manajemen diri

Peserta datang dari berbagai penjuru Indonesia, dari ujung barat hingga timur. Keberagaman ini menciptakan ikatan persaudaraan lintas daerah yang kuat, memperkaya suasana pembelajaran, serta memperluas wawasan sosial dan budaya antar peserta.

Testimoni Peserta: Impian, Semangat, dan Harapan

M. Al Fahry, peserta asal Palembang, Sumatera Selatan, mengungkapkan alasannya mengikuti program ini:

“Saya ingin ke Al-Azhar agar bisa membanggakan keluarga, menjadi orang yang berguna di masyarakat, dan menuntut ilmu di luar negeri. Sangat seru mengikuti karantina di Afwaja Center, karena bertemu teman-teman dari berbagai daerah. Gurunya juga menyenangkan.”

Sementara itu, Abdul Adzin Thaha dari Medan, Sumatera Utara, juga memiliki harapan besar:

“Saya ke Mesir agar mahir bahasa Arab dan bisa belajar langsung dengan para syaikh, itu impian saya. Saya juga ingin membanggakan kedua orang tua. Alhamdulillah, selama karantina di Afwaja Center, saya bisa belajar bahasa Arab lebih dalam dan bergabung dengan teman-teman yang beragam.”

Thaha juga menyampaikan rencananya ke depan:

“Setelah lulus dari Ma’had, saya ingin melanjutkan kuliah di Universitas Al-Azhar.”

Jejak Awal Menuju Perjalanan Besar

Program karantina ini bukan sekadar kegiatan pembekalan, melainkan langkah awal menuju perjalanan besar dalam menuntut ilmu. Para peserta bukan hanya mempersiapkan diri dari segi akademik, tetapi juga membentuk mentalitas seorang penuntut ilmu yang tangguh, tawadhu, dan berkomitmen tinggi.

Dengan semangat belajar yang tinggi dan dukungan dari lembaga seperti Afwaja Center, generasi baru calon Azhari ini siap melanjutkan tradisi keilmuan Islam yang moderat, mendalam, dan menyinari masyarakat Indonesia di masa mendatang.

 

Artikel Serupa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *