Husen Alfaruq Diterima di Al-Azhar: Mimpi yang Jadi Kenyataan

Ciamis – Husen Alfaruq lahir di Sumenep pada 9 Juni 2003 dan menempuh pendidikan di Pesantren Al-Amien Prenduan. Ia berasal dari Pagerungan Kecil, Sapeken, sebuah pulau yang dikelilingi laut, tempat di mana budaya dan kehidupan sehari-hari tidak bisa dipisahkan dari ombak dan perahu nelayan.

Sejak kecil, laut telah mengajarkannya banyak hal. Mancing dan berenang bukan sekadar hobi, melainkan bagian dari identitas masyarakat pulau. Pencak silat ia tekuni sebagai warisan dari sang ayah, sementara tenis meja dan voli menjadi olahraga favoritnya bersama teman-teman. Di samping itu, ia gemar menulis—menjadikan kertas dan media sebagai wadah menyalurkan ide dan pemikiran.

Cita-Cita Besar

Husen menyimpan dua cita-cita utama. Pertama, menjadi traveler yang berburu pengalaman dan ilmu, bukan sekadar menaklukkan lautan seperti leluhurnya, suku Bajo. Kedua, menjadi dosen, agar bisa berbagi pengetahuan dan menginspirasi generasi muda. Dengan begitu, meski cita-cita pertama belum terwujud, ia tetap bisa “berkelana” lewat kelas dan ilmu.

Rencana Studi dan Alasan

Jurusan yang ingin ia tekuni adalah Aqidah dan Filsafat. Baginya, hati membutuhkan pondasi aqidah yang kokoh, sementara akal memerlukan filsafat untuk menimbang pemikiran. Ia meyakini bahwa iman dan logika harus berjalan seimbang agar tidak jatuh pada kekakuan beragama atau cacat berpikir.

Motivasi Kuliah ke Al-Azhar

Husen merangkum motivasinya dengan ayat Al-Qur’an: “Pergilah ke Mesir supaya aman” (QS. Yusuf: 99). Baginya, Al-Azhar adalah tempat terbaik untuk mendalami ilmu agama dengan aman, tenang, dan penuh keberkahan.

Setibanya di Mesir, ia berencana fokus belajar dan mengurus santri di Ma’had Afwaja. Harapannya sederhana namun kuat: menemukan ketenangan dan menimba ilmu sebanyak-banyaknya agar dapat kembali mengabdi di tanah air.

Sosok Inspiratif

Ada tiga sosok yang menginspirasi langkahnya:

  • Nabi Muhammad SAW, sebagai teladan utama dalam hidup.
  • Imam al-Ghazali, ulama besar yang menyatukan akal dan iman.
  • Ibnu Batutah, pengembara yang menelusuri dunia demi ilmu dan pengalaman.

Prestasi dan Keunggulan

Husen telah meraih berbagai pencapaian:

  • Dua kali juara lomba pencak silat (kategori seni).
  • Dua kali penulis terpilih di event nasional (puisi dan cerpen).
  • Menerbitkan dua jurnal ilmiah yang terindeks di Google Scholar.

Keunggulan utamanya adalah kemampuannya bekerja baik secara individu maupun dalam kelompok, menunjukkan kesiapan menghadapi tantangan akademik dan sosial di masa depan.

Rencana Setelah Lulus

Usai menuntut ilmu di Al-Azhar, ia ingin mengabdi di Afwaja serta mewujudkan cita-citanya menjadi traveler dan dosen. Baginya, kuliah di Mesir bukan akhir perjalanan, melainkan pijakan untuk melangkah lebih jauh.

Husen Alfaruq adalah bukti bahwa mimpi besar dapat lahir dari pulau kecil. Dengan semangat laut yang luas, iman yang kokoh, dan akal yang tajam, ia melangkah menuju Al-Azhar—negeri para ulama—untuk menjemput cahaya ilmu dan membawa manfaat bagi banyak orang.

Artikel Serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *