Muhammad Fajar Shidiq, Camaba Al-Azhar asal Indramayu Bertekad ambil Fakultas Dirasat Islamiyah

Membawa Cahaya Islam dari Tanah Air ke Al-Azhar: Perjalanan Seorang Pemuda yang Berdedikasi

Ciamis – Muhammad Fajar Shidiq, pemuda asal Indramayu, memiliki tekad kuat untuk mengabdi kepada umat melalui ilmu agama. Sejak kecil, Fajar dikenal sebagai pribadi yang penuh semangat dalam belajar, terutama dalam bidang ilmu agama Islam. Lahir pada 23 Mei 2007 di Indramayu, ia merupakan santri Pondok Pesantren Sains Salman Assalam yang memiliki cita-cita besar untuk mengabdikan diri kepada agama.

Fajar memiliki hobi yang erat kaitannya dengan dunia keagamaan, seperti tilawah Al-Qur’an, sholawatan, dan mendengarkan lagu-lagu berbahasa Arab. Kegiatan-kegiatan tersebut bukan hanya sekadar hobi baginya, tetapi juga sebagai sarana untuk menghibur diri dan mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat. Hal ini tentu menunjukkan bahwa Fajar memang memiliki kedekatan yang luar biasa dengan agama Islam, yang menjadi dasar bagi perjuangannya kelak.

Cita-cita Fajar pun sangat mulia dan penuh dengan semangat untuk beramal. Ia bercita-cita menjadi seorang Qori Internasional dan Da’i. Menurutnya, menjadi seorang penghafal Al-Qur’an yang disertai dengan kemampuan untuk mengajarkannya kepada orang lain merupakan bentuk amal jariyah yang tiada henti. Fajar percaya bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang mampu memberikan manfaat bagi orang lain, dan ia ingin menjadi sosok seperti itu dengan mengabdi kepada umat.

Rencana Kuliah dan Motivasi ke Universitas Al-Azhar Mesir

Rencana Fajar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah sudah matang. Ia berencana untuk masuk ke jurusan Dirasah Islamiyah, sebuah jurusan yang mempelajari berbagai disiplin ilmu agama Islam. Menurut Fajar, jurusan ini mencakup berbagai aspek ilmu agama, sehingga ia dapat memperdalam pengetahuan tentang Islam secara menyeluruh.

Motivasi Fajar untuk kuliah di Universitas Al-Azhar Mesir sangatlah kuat. Fajar mengutip sebuah pepatah Arab yang sangat menggugah:
“سافر تجد عوضا عمن تفارقه وانصب فان لذيذ العيش في النصب”, yang artinya, “Berpergianlah, kamu akan mendapatkan pengganti dari apa yang kamu tinggalkan, dan berusahalah karena sesungguhnya kehidupan yang indah adalah kehidupan yang penuh usaha.”
Pesan ini menggambarkan bahwa Fajar yakin dengan perjuangannya untuk menuntut ilmu di Al-Azhar, ia akan mendapat balasan yang setimpal dan bisa mengatasi segala tantangan yang dihadapi.

Harapan dan Rencana Setelah Kuliah di Al-Azhar

Setelah menempuh pendidikan di Al-Azhar, Fajar tidak hanya memiliki rencana untuk mendalami ilmu agama, tetapi juga berkeinginan untuk mengunjungi Tanah Suci dan berziarah ke makam para wali, terutama makam Imam Asy-Syafi’i, yang menjadi tokoh inspirasi dalam perjalanannya. Harapannya, ia dapat selalu istiqomah dalam menuntut ilmu dan mengejar target-targetnya dalam hafalan Al-Qur’an.

Di Mesir, Fajar berfokus untuk mendalami ilmu Al-Qur’an dan ilmu qiro’at dengan tujuan untuk memperoleh sanad. Dengan tekad yang kuat, ia bercita-cita menjadi seorang ahli qiro’at yang mampu mengajar dan menyebarkan ilmu kepada umat. Fajar percaya bahwa ilmu yang bermanfaat akan terus mengalir dan memberi kebaikan, bahkan setelah seseorang meninggal.

Menjadi Pengajar dan Pendidik di Masa Depan

Ketika selesai menempuh pendidikan, Fajar berencana untuk kembali ke tanah air dan menjadi pengajar. Baginya, mengajar adalah bentuk pengabdian yang paling mulia. “Sebaik-baik belajar adalah mengajar,” demikian ungkapnya. Fajar ingin mengabdi di bidang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), sebuah ajang yang sangat ia cintai. Selain itu, ia berencana membawa Al-Qur’an kemanapun ia pergi, karena ia meyakini bahwa dengan membawa Al-Qur’an, hidupnya akan selalu terbimbing ke jalan yang benar.

Prestasi dan Keahlian yang Dimiliki

Perjalanan Fajar di dunia pendidikan telah membuahkan hasil yang luar biasa. Fajar meraih juara 1 dalam Musabaqah Fahmil Qur’an (MFQ) tingkat Kabupaten Cirebon, menjadi peserta MFQ tingkat Provinsi Jawa Barat, serta berhasil meraih juara 3 dalam lomba hadroh. Prestasi ini bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga bukti dari ketekunan dan semangat belajar yang tak kenal lelah.

Keahlian yang dimiliki Fajar dalam bidang sholawatan dan tilawahan menunjukkan dedikasinya terhadap ilmu agama, serta kecintaannya pada Al-Qur’an. Keahlian-keahlian ini menjadi modal utama dalam perjalanannya menuju masa depan yang gemilang.

Kesimpulan

Muhammad Fajar Shidiq adalah seorang pemuda yang penuh semangat dan berkomitmen tinggi untuk menuntut ilmu agama. Dengan cita-cita mulia untuk menjadi seorang Qori internasional dan Da’i, serta tekad kuat untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Al-Azhar Mesir, Fajar telah menyiapkan langkah-langkah besar dalam perjalanan hidupnya. Semangatnya untuk belajar, mengajar, dan mengabdi kepada umat menjadi inspirasi bagi kita semua. Seperti yang beliau katakan, “Bawalah Al-Qur’an kemana-mana, maka Al-Qur’an akan membawamu kemana-mana.”

Fajar menunjukkan kepada kita bahwa dengan niat yang tulus dan usaha yang keras, setiap impian besar bisa diwujudkan, dan setiap ilmu yang diperoleh akan menjadi ladang amal yang tiada henti.

Artikel Serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *