Ciamis – Ujian Tahdid Mustawa yang baru saja terselenggara dengan sukses di berbagai daerah di Indonesia menyisakan kesan mendalam bagi para peserta. Ujian yang merupakan tahapan awal sebelum keberangkatan ke Universitas Al-Azhar, Kairo ini tidak hanya menjadi momentum akademik, tetapi juga perjalanan emosional dan spiritual bagi para calon mahasiswa.
Ratusan peserta datang dari berbagai daerah, mulai dari Sukabumi, Bekasi, Bogor, hingga Lombok, dan mereka tersebar di beberapa titik pelaksanaan ujian seperti di Ciamis, Jakarta, Kediri, dan Lombok. Sebagian besar peserta merupakan santri yang telah mengikuti program karantina intensif di Pondok Pesantren Shibghatul Azhar Asy-Syarif, Ciamis, di bawah bimbingan langsung para alumni Al-Azhar.
Karantina yang berlangsung selama beberapa pekan ini tak hanya menjadi tempat pembekalan ilmu, namun juga menjadi ladang pembentukan karakter, kebersamaan, dan semangat juang untuk menembus seleksi ketat menuju universitas impian: Universitas Al-Azhar, Mesir – institusi pendidikan Islam tertua dan ternama di dunia.
Ragam Kesan dan Pesan Peserta
Beragam tanggapan muncul dari para peserta. Mereka mengungkapkan berbagai emosi – mulai dari kegembiraan, haru, hingga tantangan yang mereka hadapi.
Nadia dari Sukabumi, misalnya, menyampaikan bahwa pengalaman mengikuti ujian ini sangat berkesan.
“Al-Azhar salah satu universitas tertua dan masyhur. Kesan saya ujian Tahdid Mustawa, seru, asyik tapi juga bikin nervous,” ucapnya dengan semangat.
Sementara itu, Haikal Adha dari Bekasi, yang berasal dari Afwaja Center, memiliki motivasi kuat untuk melanjutkan studi di Al-Azhar.
“Saya ingin kuliah di Al-Azhar karena sejarah dan ulama-ulamanya. Ujian ini happy, ramai, tapi juga pusing karena pelajarannya sulit. Tapi jangan malas! Ijhad wala taksal wa la takun ghofilan – berjuanglah, jangan malas, dan jangan lalai!”
Lain halnya dengan Muhammad Rizky dari Bogor yang secara singkat namun penuh makna mengungkapkan cita-citanya:
“Saya ingin ke Al-Azhar untuk melanjutkan estafet dakwah Nabi Muhammad SAW. Ujian ini sangat seru, dan saya berpesan kepada teman-teman untuk banyak-banyak mutolaah pelajaran.”
Walau Tahdid Mustawa hanyalah awal dari serangkaian tahapan menuju Al-Azhar – termasuk persiapan administrasi, keberangkatan, dan adaptasi di negeri para ulama – namun jelas bahwa proses ini sudah menjadi momen yang tak akan terlupakan oleh para peserta. Semangat, pengorbanan, dan cita-cita mereka menjadi bukti bahwa generasi muda Indonesia masih bersemangat menuntut ilmu ke tempat-tempat terbaik di dunia.
Para peserta membawa harapan besar, bukan hanya untuk masa depan pribadi mereka, tapi juga untuk keberlanjutan dakwah dan pendidikan Islam di tanah air. Semoga mereka yang telah melewati Ujian Tahdid Mustawa ini terus istiqamah, diberi kemudahan oleh Allah dalam setiap langkahnya, dan kelak menjadi bagian dari generasi ulama yang menerangi dunia dengan ilmu dan akhlak.