Ciamis – Pendaftaran calon siswa-siswi Ma’had Al-Azhar Mesir kini resmi dibuka di Ciamis. Para calon peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia tengah mengikuti kegiatan pembekalan karantina di Pondok Pesantren Shibghatul Azhar Ciamis. Saat ini, jumlah peserta karantina yang dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan di Ma’had Al-Azhar mencapai 13 orang dan diprediksi akan terus bertambah. Para peserta merupakan lulusan dari jenjang SD hingga SMP yang siap melanjutkan sekolah mereka di Ma’had Al-Azhar.
Mengenal Ma’had Al-Azhar
Banyak masyarakat Indonesia mengenal Al-Azhar hanya sebagai perguruan tinggi ternama di Mesir. Namun, sebenarnya, Al-Azhar juga memiliki program pendidikan formal untuk jenjang SD, SMP, dan SMA, yang dikenal dengan Ma’had Al-Azhar.
Ma’had Al-Azhar, atau yang secara resmi bernama Ma’had Bu’uts Al-Islamiyyah Lil I’dadiy Wa Tsanawiy, adalah program pendidikan menengah (SMP hingga SMA) yang dijalankan oleh Lembaga Pendidikan Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir. Program ini khusus dirancang bagi pelajar internasional sebagai persiapan memasuki jenjang pendidikan tinggi di Universitas Al-Azhar. Dengan kurikulum yang berstandar tinggi, Ma’had Al-Azhar bertujuan mencetak kader-kader ulama dan cendekiawan yang siap berkiprah di tingkat global.
Program Ma’had Al-Azhar biasanya berlangsung selama 6 tahun, terbagi menjadi dua tahap: 3 tahun setingkat SMP (I’dadiyah) dan 3 tahun setingkat SMA (Tsanawiyah). Lulusan Ma’had Al-Azhar mendapatkan keistimewaan untuk melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar tanpa harus mengikuti tes masuk, bebas biaya kuliah, dan tidak perlu mengikuti kelas bahasa Arab lagi, karena kemampuan bahasa Arab mereka sudah terasah selama mengikuti program Ma’had.
Suasana Karantina Calon Pelajar Ma’had Al-Azhar
Saat ini, sebanyak 13 calon pelajar Ma’had Al-Azhar tengah mengikuti program karantina intensif yang digelar siang dan malam. Fokus utama pembekalan ini adalah penguasaan bahasa Arab, yang merupakan bahasa pengantar utama di Al-Azhar Mesir.
Selain pembelajaran bahasa, para peserta juga diberikan pelatihan menggunakan kitab-kitab klasik yang akan mereka pelajari nantinya di Mesir. Kegiatan pembekalan ini sangat penting agar mereka siap secara akademis dan mental saat menempuh pendidikan di tanah Mesir.
Ustadz Firdaus, Penanggung Jawab bidang Ma’had di Pondok Pesantren Shibghatul Azhar Ciamis, menyampaikan, “Proses pembekalan karantina saat ini berjalan dengan baik. Anak-anak mengikuti semua program pembelajaran dengan penuh semangat sambil menunggu kelengkapan berkas-berkas persyaratan dan tanggal keberangkatan mereka. Yang paling penting adalah kemampuan mereka dalam menguasai bahasa Arab, karena hal itu akan sangat memudahkan mereka dalam proses belajar di Mesir nanti.”
Pendidikan di Ma’had Al-Azhar merupakan peluang besar bagi pelajar Indonesia yang ingin memperdalam ilmu agama dan bahasa Arab sekaligus mempersiapkan diri untuk studi lanjut di Universitas Al-Azhar Mesir. Dengan program karantina yang ketat dan terstruktur, para calon pelajar diharapkan siap menghadapi tantangan belajar di negeri para ulama tersebut.