Universitas Al-Azhar, sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam tertua dan yang paling dihormati di dunia islam, merupakan sosok pemimpin luar biasa, Grand Syekh Ahmad Thayyib. Beliau dikenal sebagai ulama penjunjung nilai-nilai Islam. Siapakah beliau?, dan apa peran pentingnya dalam dunia Islam?
Ahmad Thayyib lahir di desa kecil Al-Qurna pada tanggal 6 Januari 1946 di Qena, Mesir. Ia berasal dari keluarga religius yang mendalami tradisi ilmu agama Islam. Beliau menunjukkan kecerdasannya sejak kecil, hingga akhirnya ia melanjutkan studinya di Universitas Al-Azhar, tempat ia mendapatkan gelar sarjana di bidang Aqidah Islam dan filsafat pada tahun 1969. Ahmad Thayyib kemudian melanjutkan studinya ke Universitas Paris Sorbonne, Prancis, di mana ia meraih gelar duktur di bidang filsafat Islam pada tahun 1977. Penguasaan ilmu agama dan filsafat yang mendalam menjadikannya salah satu ulama yang memiliki pemikiran universal.
Ahmad Thayyib telah mengabdikan dirinya di Universitas Al-Azhar sejak awal kariernya. Ia pernah menjabat sebagai rektor Universitas Al-Azhar(2003-2010) sebelum diangkat menjadi Grand Syekh, menggantikan Alm. Syekh Muhammad Sayyid Tantawi. Beliau menjadi pemimpin tertinggi dalam urusan pendidikan, fatwa, dan penyebaran pemikiran Islam moderat. Sebagai Grand Syekh, Ahmad Thayyib dihormati tidak hanya di Mesir tetapi juga di seluruh dunia. Pandangannya terhadap ilmu menjadikannya sosok penting dalam melawan perdebatan yang mencoreng nama Islam.
Beliau juga dikenal sebagai ulama yang menjaga hubungan baik dengan pemimpin dunia, baik dari kalangan Islam maupun non-Islam. Keberhasilannya dalam memimpin Al-Azhar menjadikan universitas ini tetap menjadi qiblat ilmu yang dihormati di kancah internasional. Syekh Ahmad Thayyib dikenal sebagai tokoh yang sering menyerukan persatuan umat Islam di tengah perbedaan mazhab dan zaman modern. Beliau kerap menekankan pentingnya menghindari kekeliruan yang menyebabkan perpecahan. Ahmad Thayyib juga aktif dalam memperjuangkan perdamaian dunia dengan pemimpin agama lain, seperti Paus Fransiskus dari Gereja Katolik. Pada 2019, beliau menandatangani Document on Human Fraternity for World Peace and Living Together bersama Paus Fransiskus di Abu Dhabi. Momen ini menjadi simbol kerja sama lintas agama.
Syekh Ahmad Thayyib adalah sosok ulama yang tidak hanya berperan sebagai pemimpin spiritual, tetapi juga sebagai pembawa perdamaian di dunia. Dengan visinya, ia terus memperjuangkan Islam sebagai agama yang damai, membawa semangat Al-Azhar sebagai rujukan ilmu pengetahuan dan keadilan. Kepemimpinan beliau adalah inspirasi bagi umat Islam di seluruh dunia untuk menjaga persatuan, toleransi, dan nilai-nilai kemanusiaan.
Penulis : Muhammad Hanif Fikriansyah, Faqih Ahda As-Saify, Khasna Saila