Ciamis – Pada 8 April lalu Afwaja Center sukses menyelenggarakan Ujian Tahdid Mustawa bersama Markaz Tathwir untuk para calon Mahasiswa Universitas Al-Azhar Mesir. Kesuksesan ini menjadi bekal positif bagi Afwaja Center untuk menyelenggarakan Ujian Tahdid Mustawa berikutnya. Seluruh peserta pada gelombang pertama sudah pulang ke kampung halamannya masing-masing dan menunggu hasil ujian.
Pada pertengah April lalu karantina untuk gelombang 2 resmi dimulai. Para Camaba berdatangan dari berbagai wilayah di Indonesia, untuk menjemput mimpi mereka belajar di Universitas Al-Azhar Mesir. Mereka datang dengan tekad dan tujuan yang sama, yakni menjadi Mahasiswa Universitas Al-Azhar Mesir.
Tidak jauh berbeda dengan gelombang pertama, karantina gelombang kedua inipun cukup padat. Pembelajaran dan pembekalan dibimbing langsung oleh Ustadz/Utadzah lulusan Universitas Al-Azhar Mesir yang berprestasi. Para Camaba dihadapkan dengan jadwal yang padat tetapi terbimbing dan teratur. Ditambah dengan buku/muqorror penunjang pembelajaran yang diberikan langsung dari Al-Azhar, sehingga apa yang dipelajar sudah pasti tentu keluar di Ujian Tahdid Mustawa.
Adapun anak-anak yang mengikuti karantina gelombang kedua ini, mereka akan mengikuti Ujian Tahdid Mustawa pada 19 & 22 Mei mendatang. Waktu yang tinggal beberapa minggu lagi mengharuskan mereka belajar lebih rajin dan serius lagi, demi mendapatkan nilai yang cukup untuk mengikuti Dauroh Ta’hiliyah nanti.
Ustadz Rizal, Lc selaku salah satu pengajar mengaku senang melihat para camaba bersemangat dalam mengikuti karantina dan pembekalan ini. Ia mengaku melihat keseriusan anak-anak yang bersemangat tinggi menggapai cita-cita merekake Al-Azhar.
“Saya selaku pengajar merasa senang dan bangga bisa membimbing anak-anak untuk ke Al-Azhar. Mengingat saya alumni Al-Azhar yang juga merasakan bagaimana perkuliahan di sana yang disuguhkan berbagai ilmu pengetahuan. Saya selalu bersemangat dalam mengajar agar anak-anak juga ikut bersemangat. Saya berharap anak-anak semuanya lulus dan bisa mengantarkan mereka ke Al-Azhar. Itu sebuah kebanggan bagi saya” Tuturnya