Afwaja Center secara rutin mengadakan seminar bersama seluruh wali santri. Seminar ini diadakan untuk membekali dan memberikan pemahaman kepada para orang tua terkait bagaimana sikap dan peran wali santri untuk anaknya yang sedang menuntut ilmu. Seminar ini diadakan rutin dengan mengundang berbagai narasumber yang sudah berpengalaman.
Pada Jum’at 20 Desember, Salah satu kandidat Doktor dari UIN Bandung menjadi narasumber untuk para wali santri. Beliau adalah Dr. Nida Husna Abdul Malik, M.Ag yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Anwar Dampasan. Tema seminar yang diangkat adalah “Kenapa Anak Zaman Now Harus ke Pesantren?” . Seminar diadakan secara online yang membuat para orang tua bisa mengikutinya secara fleksibel dimanapun.
Ustadz Dr. Nida Husna Abdul Malik, M.Ag., dalam ceramahnya menyampaikan beberapa poin penting terkait problematika yang dihadapi oleh anak muda di era digital. Salah satunya adalah ketergantungan pada teknologi dan media sosial. Menurut laporan dari American Psychological Association (APA), penggunaan media sosial yang berlebihan dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan tidur. Ustadz Nida menjelaskan bahwa pesantren memiliki peran penting dalam membentuk pola pikir kritis di kalangan santri. Di pesantren, santri diajarkan untuk memilah mana yang baik dan buruk, serta bagaimana cara bijak dalam memanfaatkan teknologi agar tidak terjebak dalam dampak negatifnya.
Selain itu, Ustadz Nida juga menyoroti masalah penyalahgunaan zat dan pergaulan bebas yang marak di kalangan remaja. National Institute on Drug Abuse (NIDA) mencatat bahwa remaja yang terpapar narkoba melalui teman sebaya lebih rentan untuk mencoba narkoba atau alkohol. Dalam konteks ini, pesantren berperan besar dalam memberikan pemahaman yang mendalam kepada santri tentang bahaya penyalahgunaan zat dan pergaulan bebas. Pesantren juga membimbing santri untuk menjauhi lingkungan yang dapat merusak moral dan kesehatan mereka, serta mendorong mereka untuk bergaul dengan teman-teman yang positif.
Terakhir, Ustadz Nida membahas tentang krisis identitas dan tekanan sosial yang sering dialami oleh remaja. Menurut Pew Research Center, banyak remaja yang kini merasa bingung dengan identitas diri dan tujuan hidup mereka. Dalam hal ini, pesantren menjadi tempat yang sangat membantu dalam membentuk identitas dan tujuan hidup yang kuat, yang berlandaskan ajaran Rasulullah SAW. Ustadz Nida menekankan pentingnya pendidikan agama yang mendalam untuk membantu para santri menemukan jati diri mereka dan menjalani hidup dengan penuh makna, jauh dari tekanan sosial yang tidak sehat.
Diakhir sesi beliau membuka sesi pertanyaan terbuka untuk para wali santri. Para wali santri dengan antusias bertanya beragam pertanyaan kepada beliau. Ustadz Nida dengan penuh semangat menjawab satu persatu pertanyaannya dan menjelaskan kepada seluruh peserta yang hadir.
Editor : Chandra Nurpadilah