Digelar di Aula PWNU Jawa Barat, Ujian Tahdid Mustawa Dihadiri oleh Pemprov, LP Ma’arif hingga Baznas

Foto bersama peserta ujian tahdid mustawa bersama tamu undangan, foto ; Meylani
Foto bersama peserta ujian tahdid mustawa bersama tamu undangan, foto ; Meylani

Kota Bandung menjadi salah satu lokasi tempat diselenggarakannya Ujian Tahdid Mustawa atau Ujian Kualifikasi Bahasa Arab calon mahasiswa Universitas Al-Azhar Kairo mesir. Ujian dilaksanajan di gedung PWNU Jawa Barat tepatnya di jalan terusan galunggung 9 kecamatan Lengkong Kota Bandung. Ujian digelar pada senin 19 Mei, dimulai dengan seremonial pembukaan dan dilanjutkan dengan kegiatan Ujian yang langsung diawasi oleh Universitas Al-Azhar Mesir. Dihadiri oleh 108 peserta ujian yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, demi mencapai cita-citanya kuliah ke Universitas Al-Azhar Mesir.

Kegiatan seremonial dihadiri oleh beberapa tokoh penting diantaranya dari LP Ma’arif Jawa Barat, Baznas Jawa Barat, Pemprov Jawa Barat dan KH.Abun Bunyamin selaku ketua Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama Jawa Barat. Beliau yang dulu sempat mengunjungi asrama Afwaja Center di Mesir, turut antusias mengikuti acara seremonial ini. Ia bersemangat melihat para calon mahasiswa yang gigih dan semangat dalam belajar mencari ilmu yang kelak akan melanjutkan perjuanganya dalam mendakwahkan nilai-nilai islam di tengah masyarakat. Selain itu turut hadir juga mantan ketua OIAA Jawa Barat . Hadir juga para alumni Al-Azhar yang menjadi panitia Ujian Tahdid Mustawa tersebut.

Sejak pembukaan, para peserta dimotivasi oleh sambutan-sambutan para tokoh dan tamu undangan yang hadir. Semangatnya dibakar, motivasi dimunculkan agar bersungguh-sungguh ketika ujian. Setlah beberapa bulan mengikuti karantina pembekalan dan bimbingan belajar, akhirnya hari yang dinanti tiba. Mereka mengikuti ujian dengan penuh tekad belajar ke Mesir.

Ustadzah Meylani, Direktur Media Afwaja Center mengungkapkan rasa bangga atas terselenggranya Ujian Tahdid Mustawa ini. Ia berharap para Camaba bisa lulus dan mendapatkan hasil yang diharapkan.

“Saya senang dan bangga, saya melihat antusias para camaba yang mengikuti ujian dari awal pembukaan hingga ujian lisan akhir. Mereka bersemanga, gigih dan penuh harap. Saya harap mereka lulus dan mencapai mimpinya ke Mesir” Tuturnya

Ujian berlangsung hingga malam hari, mengingat banyaknya peserta ujian yang harus ujian lisan secara bergiliran. Ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi mereka dalam proses meraih mimpinya.

Bagikan Artikel Ini:

Join Our Newsletter