Dari Puluhan peserta Karantina pada gelombang pertama, terdapat banyak cerita-cerita menarik dari para Camaba. Salah satu yang menarik adalah seorang pemuda bernama Muhammad Ridwan yang berasal Tanggerang. Muhammad Ridwan atau yang sering disapa dengan Ridwan adalah seorang santri lulusan pesantren salaf di Tanggerang. Ia merupakan salah satu santri yang rajin dan tekun di setiap pembelajaran. Nilainya bagus dan penguasaan ilmu-ilmu nahwu shorof-nya sudah cukup baik, ia merupakan Camaba unggulan Universitas Al-Azhar.
Ketika karantina, ia rajin dan tekun dalam belajar. Seringkali ia diminta mengajari teman-teman seangkatannya saat parapengajar sedang berhalangan hadir mengajar. Hal tersebut karena Ridwan sudah dianggap mampu dan menguasai materi dengan baik. Selain itu ia santri yang rajin, sering membantu piket kebersihan dan membantu pekerjaan-pekerjaan di Pondok.
Ridwan mendapatkan nilai tertinggi pada Ujian Tahdid Mustawa gelombang 1 yang diadakan oleh Afwaja Center. Hasil tersebut membuktikan bahwa ia layak mendapatkan hasil tersebut. Ia mendapatkan nilai dengan prediket ‘Mutaqoddim Tsani’ yang merupakan tingkatan tertinggi. Dengan nilai yang didapat Ridwan, sudah pasti ia layak untuk maju ke tahap berikutnya, yakni Dauroh Ta’hiliyah sebagai persiapan Ujian Hadatsatul Mu’adalah.
Ridwan mengaku senang dan bangga akan hasil tersebut. Ia tidak menyangka nilainya tertinggi. Ia bersyukur dengan hasil yang diraihnya. Ia mengungkapkan akan mengikuti Dauroh Ta’hiliyah dengan sungguh-sungguh agar kemudian lulus juga pada ujian Hadatsah Mu’adalah.
“Saya senang mendengar hasil tersebut. Saya hanya belajar dengan baik dan mengikuti setiap arahan yang diberikan Ustadz/ah di Kelas. Hasil ini mengejutkan saya. Tapi hasil ini menjadi motivasi bagi saya untuk lebih baik lagi, tidak hanya puas dengan hasil yang ada. Saya berterima kasih kepada Afwaja Center karena telah membantu saya mempersiapkan ujian Tahdid Mustawa ini” Tuturnya