Afwaja Fokus Tingkatkan Kemampuan Menghafal Santri dengan Rekrut Dua Pengajar Al-Qur’an dari Al-Azhar

“Saya tidak malu untuk mengatakan bahwa saya adalah guru ngaji. Karena bagi saya, puncak pencapaian terbesar dalam hidup adalah menjadi orang yang mengabdi pada Al-Qur’an.”

Hei Sahabat Afwaja, Gimana kabarnya semua? Semoga selalu dalam keadaan yang sehat, ya. Tahukah kalian, Afwaja Center adalah lembaga pendidikan yang fokus pada pe- ngembangan kemampuan Tahfiz Al-Qur’an dan Bahasa Arab. Maka tidaklah menghe- rankan jika Afwaja Center mempunyai figur yang menjadi sentral kegiatan selama di Mesir.

Masyayikh Afwaja Center yang meru- pakan para alumni Al-Azhar ini mengawal, mendidik, dan mengajarkan ilmu-ilmu me- reka dalam banyak kegiatan yang dilakukan dan dipusatkan di Asrama Afwaja Center Putra dan Putri. Kami ingin mengajak Sahabat Afwaja semua untuk lebih dekatdengan para Masyayikh yang ada di Afwaja Center, let’s go!

  1. Muhammad Ahmed Al-Hash

Syekh yang pertama bernama lengkap Muhammad Ahmed Al-Hash, beliau mendapatkan dan memegang sanad yang tinggi dalam bidang Tahfiz dan Qiro’ah Al- Asyrah dari Ma’had atau institut khusus Qiraat yang dimiliki oleh Al-Azhar Mesir. Beliau memegang sanad ke 29 yang diambil secara langsung kepada gurunya yakni Syaikh Misbah Al-Dasouki yang memegang sanad ke-28 setelah Rasulullah saw.

Syekh Muhammad Ahmad Al-Hash merupakan anggota Pembaca Al-Qur’an di Mesir dan Direktur Institut Al-Qur’an dan Tilawah Ibnu Al-Jazari di Madinah al- Nasr, Dari Mesir Hulu, Kegubernuran El-Mina. Hingga saat ini, beliau masih terus aktif mengajarkan al-Quran. Beliau sering di- undang menjadi Qori’ dalam acara-acara besar yang ada di Mesir.

  1. Syekh Muhammad Abdullah

Beliau meraih gelar BA di bidang Hukum dan Syariah Islam dari Universitas Benha. Beliau sudah menyelesaikan hafalan Al- Qur’an di umur yang ke-10 tahun, di bawah bimbingan langsung dari ayah dan kakek beliau yang merupakan salah satu ulama di Al-Azhar. Beliau mulai pendidikan Al- Qur’an secara resmi di Ma’had Al-Azhar khusus untuk Qiroat. Beliau juga aktif mengikuti kegiatan dan dauroh yang diada- kan oleh Lembaga Ruwaq di masjid Al- Azhar. Pemuda yang lahir pada tanggal 4 Januari 1993 ini mengambil sanad Al-Qur’an dari gurunya Muhammad Ahmad Al-Hash dan memegang sanad ke 30 setelah Rasu- lullah saw. Beliau kemudian banyak me- ngambil sanad keilmuan dalam bidang Fiqh Syafii dari Syekh Hisyam Kamil Al-Azhari.

Dalam ceritanya, beliau ingin mengab- dikan seluruh hidupnya untuk Al-Qur’an. Beliau yang juga dulu sempat berdagang, saat ini memilih untuk fokus kepada Al- Qur’an dan meninggalkan dunia perda- gangan yang menurut beliau banyak membuat beliau lalai dalam menjaga Al- Qur’annya.

“Saya tidak malu untuk mengatakan bahwa saya adalah guru ngaji. Karena bagi saya, puncak pencapaian terbesar dalam hidup adalah menjadi orang yang mengabdi pada Al-Qur’an.”

Bagikan Artikel Ini:

Related Posts

Join Our Newsletter